Judul : [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9)
link : [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9)
[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_9jF0KHVIbBoBxxPPvZbebmowlxyVJscXX8wCVxLHlffDb2x33ePPv_9LEHEuVT7HxnJI8gg2EzYMOx5_Pe2SnWtwFtyWatAUSpSEUJp-YxdfOquqNYpvUA7Tp-ymACoY0Si3O6Iz-OMa/s320/A+Man+with+Roses+New.jpg)
“Heboh banget lo dari tadi” kata Laras saat Rory datang dengan wajah kesal menghampiri mereka. “Lo ikut-ikutan anak OSIS main plonco-ploncoan?”
“Udah, diem lo!” balas Rory ketus sambil menoleh ke belakang –si cewek kerdil sudah ada di sana sesuai perintahnya. “NIh, dia tukang rusuh yang ngerusak mobil gue,” katanya menunjuk Uki yang cemberut.
“Ngapain lo bawa ke sini?” tanya Laras ikut mengernyit. Sepertinya dia nggak suka.
“Ya, dia bisa disuruh apa aja” jawab Rory.
“Mainan lo nggak lucu banget, Ror” celetuk Laras sambil berdiri. Kelihatannya juga marah. Tiba-tiba dia pergi meninggalkan perkumpulan ]itu dengan langkah cepat.
Sedangkan Damar hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala terus melirik Erris yang acuh. Pura-pura nggak terganggu, padahal dia kan ketua OSIS dan dia sendiri yang melarang kegiatan plonco itu. Tapi, sikapnya seolah-olah nggak peduli sama cewek malang itu. Dia malah baca buku!
“Eh, cebol, sekarang lo pesenin gue nasi goreng di kantin! Lo tungguin sampai selesai terus lo bawain ke sini” kata Rory padanya sambil merogoh saku celananya dan mengambil seratus ribu dari dompet. Lalu ia berikan ke Uki dengan gaya melecehkan. “Cepetan sana! Gue laper!”
Uki terpaksa menerima uang itu dan membelikannya nasi goreng. Selagi dia menuju ke kantin, ia bisa mendengar tawa dari sekelompok anak senior yang ditujukan padanya lewat tatapan mereka yang sinis. Mereka tampak menikmati saat-saat Uki mengantri bersama anak-anak lain untuk memesan makanan, sampai ia membawakannya untuk Rory yang asyik ngobrol dengan Damar.
“Nih, Kak…” Uki menaruh nasi goreng di atas mejanya pelan-pelan plus uang kembaliannya.
Rory menerima nasi goreng itu masih dengan tampang jutek sebelum ia makan dengan lahap –doyan banget kayaknya. “Cebol!” panggil Rory lagi dan Uki masih belum beranjak dari tempatnya semula. “Lo ambilin gue minum sana!”
Dengan cepat, Uki berlari kea rah vending machine yang ada di sudut. Walaupun dia nggak tahu minuman apa yang Rory suka, ia yakin mengambil sekaleng soda berwarna coklat yang rasanya tajam.
“Minuman apaan nih?!” Rory protes lagi dan ogah menerima minuman kaleng itu. “Gue maunya yang merah!”
Lagi, Uki pergi ke vending machine, mengambilkan soda yang berwarna merah untuk Rory.
“Ambilin keripik!” kata Rory sambil menunjuk sekelompok keripik kentang yang tersusun di keranjang di samping etalase kantin.
Uki pun segera pergi, bergerak secepat kilat. Kembali dengan sebungkus keripik kentang untuknya. Ia nggak tahu kenapa ia mau melakukannya, padahal ia bisa menolak dan bersikap seolah nggak melakukan kesalahan –seperti kebanyakan orang yang lebih memilih memalingkan wajah saat melihat sesuatu yang nggak mereka inginkan atau harus mereka hindari. Tapi, tangannya kembali gemetaran. Uki dilanda ketakutan.
Di sekolahnya yang lama ia nggak pernah diperlakukan seperti ini. uki punya banyak teman perempuan dan laki-laki. Mereka suka berkumpul entah itu untuk sekedar duduk atau belajar kelompok, bahkan sampai pergi ke pasar malam bersama-sama. Suasananya beda sekali dengan di sekolah ini. rasanya Uki ingin pulang saja, tapi tentu nggak semudah itu. lagipula ini masih terlalu awal, masuk kelas saja belum, ia sudah mau menyerah karena perlakuan orang lain?
Tapi, berdiri di sini, seperti nggak punya harga diri merobek hatinya. Selain telah mencoreng nama dan wajahnya sendiri, perlakuan ini tampak menjadikannya lebih rendah. Orang-orang memperhatikan, mulai memvonis dengan sebelah mata karena Uki berasal dari kampung dengan fisik yang jelek. Ia melirik Erris, yang ia pikir berbeda dari semua kepala yang ada di sini, ia sedikit kecewa menyadari bahwa Ketua OSIS sekalipun juga sama dengan mereka yang menertawainya dari kejauhan.
Dеmіkіаnlаh Artikel [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9)
Andа ѕеkаrаng mеmbаса artikel [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9) dеngаn lіnk https://ebookzea.blogspot.com/2020/07/baca-novel-dewasa-man-with-roses-ch-4.html
0 Response to "[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 4 (Hal. 9)"
Post a Comment