[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)

[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10) - Hallo ѕаhаbаt Mari Membaca Novel, Pаdа Artikel уаng аndа bаса kali іnі dеngаn judul [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10), kаmі tеlаh mempersiapkan аrtіkеl іnі dеngаn bаіk untuk anda bаса dan аmbіl іnfоrmаѕі dіdаlаmnуа. mudаh-mudаhаn isi роѕtіngаn Artikel A Man With Roses, уаng kаmі bagikan іnі dapat аndа pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)
link : [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)

Baca juga


[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)

Trouble is You

Hari ketiga…

Sisa semangat itu sudah nggak ada lagi. Semuanya sudah berganti jadi perasaan khawatir setelah akhirnya Uki ketemu sama biang masalah di hidupnya sekarang. Seorang cowok bernama Angel Florissa Wiradilaga yang entah kenapa bisa dipanggil Rory –mungkin karena nama aslinya itu cewek banget ya?

Dia murid kelas dua yang dijuluki Trouble is Rory. Nggak pernah ada yang berani berurusan dengannya bahkan Cuma senggolan sedikit, semua orang bakal dikasih bonus bogem mentah free olehnya. Setelah kemarin ia memerintah Uki sesuka hatinya seperti pelayan, sekarang melalui Cassandra, dia seolah melancarkan sebuah balas dendam.

Pagi-pagi ketika ia datang, Uki sudah disambut oleh senyum sinis Cassandra yang kayaknya masih kesal. Pasti, soalnya kemarin Rory sempat sebal padanya karena nggak bilang kalau tersangka perusakan mobilnya adalah seorang cewek yang nggak mungkin bisa dihajar. Tapi, entah apa lagi yang dia bilang ke senior yang lain sampai hampir semua dari mereka yang semakin bersemangat mengerjai Uki.

Permainan di hari ketiga terlihat lebih ringan dari hari-hari sebelumnya. Mereka bermain berburu harta karun. Masing-masing orang diberikan sebuah petunjuk pertama dengan secarik kertas yang berisi teka-teki yang berbeda. Arti teka-teki itu akan menunutun mereka ke teka-teki lain dan seterusnya sampai harta karun ditemukan. Bagi orang pertama yang berhasil menemukan harta karun itu adalah pemenangnya. Anak-anak mulai menyebar mencari petunjuk berikutnya karena waktunya hanya dua jam.

"Kamu tidak seharusnya berada di sini, tapi kamu pernah memasukinya," kata Uki membaca sebuah ketikan pesan di kertas teka-tekinya untuk Sasha.

Sasha tertawa. "Kayaknya teka-teki itu sengaja dibikin buat lo!" katanya.

Uki mendengus. "Yah…" sahutnya lesu. "Mereka mau gue masuk toilet cowok lagi, gitu?"

Sasha pun angkat bahu. "Yuk, kita ke sana! Ada petunjuk apa sih di situ!"

"Tapi, Sas, kamu kan juga punya teka-teki sendiri. Aku nggak perlu ditemenin kok…"

"Yakin?"

Uki mengangguk-angguk. "Aku kan pernah masuk sana. Tenang aja!" katanya dengan sangat yakin lalu mulai berpencar.

Ya, hari pertama dan kedua yang sial itu nggak hanya membuatnya capek tapi juga lebih kuat. Soalnya Uki sudah tahu, senior itu belum kehabisan cara untuk mengerjainya. Sekarang, disuruh masuk toilet cowok lagi, siapa takut? Uki juga sudah pernah balik dari sana.

Tapi, dengan sedikit hati-hati, Uki membuka pintunya dengan sangat perlahan. Takut di dalam dia menemukan yang 'aneh-aneh' dan malah menjerit geli kalau misalnya ketemu cowok yang lagi 'mojok'. Memang, agak deg-degan saat dia mengendap-endap, tengok kiri kanan untuk memastikan nggak ada yang melihatnya membuka pintu toilet cowok. Pelan-pelan, ia tarik gagangnya sebelum mendongak lewat celah untuk mengintip ke dalam. Mudah-mudahan di dalam nggak ada orang, karena kalau sempat ada yang menemukannya, ini bakal jadi lelucon yang lebih parah lagi. Tapi ia harus masuk untuk menyelesaikan permainan konyol ini.

Seketika bau khas itu menyeruak! Wek! Cuih! Tapi, sepertinya nggak ada siapa-siapa di dalamnya. Hening dan tenang. Hanya bau pesing yang bikin Uki menutup hidungnya. Dengan yakin, ia dorong pintu itu agar terbuka lebar supaya bisa masuk. Tertegun, Uki merasa mendengar bunyi sesuatu di atas kepalanya, seketika ia menengadah, tubuhnya sudah basah sama sekali dalam hitungan detik. Disambung oleh hujan tepung yang langsung menyelimuti puncak kepalanya.

Uki nggak bisa melihat beberapa saat sebelum ia buka matanya dan menemukan sebuah ember plastik kosong berguling-guling di lantai keramik yang kotor. Suaranya yang tuntang lantang itu disambut oleh tawa yang menyeruak dari luar –anak-anak senior itu! mereka sengaja menaruhnya di sana!

Ugh, sial…

***



Dеmіkіаnlаh Artikel [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)

Sеkіаnlаh artikel [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10) kаlі іnі, mudаh-mudаhаn bіѕа mеmbеrі mаnfааt untuk anda ѕеmuа. bаіklаh, ѕаmраі jumра dі postingan artikel lаіnnуа.

Andа ѕеkаrаng mеmbаса artikel [Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10) dеngаn lіnk https://ebookzea.blogspot.com/2020/08/baca-novel-dewasa-man-with-roses-ch-5_7.html

0 Response to "[Baca Novel Dewasa] A Man with Roses Ch. 5 (Hal. 10)"

Post a Comment